Asal Usul dan Makna Nasi Tumpeng

Asal Usul dan Makna Nasi Tumpeng – Boleh dibilang kalau nasi tumpeng adalah salah satu menu yang spesial. Pasalnya, kuliner ini lazim sekali disajikan di momen-momen penting, seperti syukuran dan hajatan.

Seperti makanan tradisional lainnya, nasi tumpeng juga punya asal usul dan maknanya sendiri. Pada artikel ini, kami akan jelaskan seperti apa asal usul kuliner tersebut, serta apa makna dibaliknya. Penjelasan itu bisa kamu simak sebagai berikut!

Asal Usul dan Makna Nasi Tumpeng

Asal Muasal Nasi Tumpeng

Menurut catatan sejarah, nasi tumpeng sudah ada di tanah Jawa sejak ratusan tahun lampau. Saat itu, masyarakat Jawa menganggap nasi tumpeng sebagai sajian persembahan untuk para leluhur dan ditempatkan di gunung-gunung yang dianggap keramat.

Biasanya, tumpeng disajikan di dalam nampan atau tampah besar yang terbuat dari anyaman bambu. Nasinya sendiri dibentuk mengerucut menyerupai gunung-gunung keramat yang hendak diberi nasi tumpeng tersebut.

Nasi tersebut lantas dilengkapi berbagai jenis lauk pauk, dimana tiap lauknya punya makna tersendiri. Untuk makna tiap lauknya, akan kami jelaskan di subjudul berikutnya.

Oh ya, nama tumpeng sendiri sebetulnya adalah singkatan dari yen metu kudu mempeng yang kalau diterjemahkan kurang lebih adalah “Keluar rumah harus sungguh-sungguh dan bersemangat”.  Secara filosofis, nama tersebut memiliki makna tersendiri, dimana makna itu akan kami jelaskan di subjudul berikutnya.

Makna Nasi Tumpeng

Tiap aspek yang ada pada nasi tumpeng punya makna tersendiri, mulai dari nama sampai lauk pauk yang ada di dalamnya. Dari segi nama, tumpeng alias yen metu kudu mempeng bermakna kalau kita mesti menjalani hidup dengan semangat, tidak mudah menyerah, dan fokus.

Seperti yang dibahas sebelumnya, kalau tiap lauk pauk dalam tumpeng punya maknanya tersendiri. Adapun makna-makna itu adalah:

  • Ayam jago atau ayam kampung yang dimasak kuning bermakna agar hati kita mesti selalu tenang dan sabar, serta terhindar dari sifat sombong.
  • Ikan lele yang walaupun jarang dijadikan lauk, tapi punya makna tersendiri. Makna itu tak lain adalah kita mesti ulet dan tabah dalam menjalani hidup.
  • Ikan teri yang bermakna kerukunan atau kebersamaan.
  • Telur rebus yang belum dikupas kulitnya bermakna semua tindakan yang kita lakukan harus direncanakan dulu.
  • Cabai merah berbentuk kelopak bunga dan diletakkan di atas nasi tumpeng. Lauk ini bermakna kalau kita mesti bisa menjadi pribadi yang memberi pencerahan dan manfaat dari orang lain.
  • Sayur urap yang bermakna bahwa kita mesti memiliki pemikiran baik untuk masa depan, serta mampu menjadi pemberi nafkah untuk keluarga.

Dari berbagai penjelasan di atas, bisa kita simpulkan kalau nasi tumpeng yang mewah itu rupanya punya makna mendalam di tiap aspeknya. Begitu pula dengan asal-usulnya yang tak sembarangan. Maka tak heran bila sajian ini kerap dihidangkan di momen-momen spesial nan sakral.

Oh ya, kalau kamu tinggal di Jakarta dan butuh nasi tumpeng, kamu bisa pesan ke Rumah Tumpeng Jakarta. D sana, kamu bisa mendapatkan tumpeng enak dengan harga relatif terjangkau. Bahkan, disana ada nasi tumpeng mini yang ekonomis dan cocok disajikan kapan pun.

Sekian artikel kali ini. Semoga bermanfaat!

You May Also Like

About the Author: Anggie